Kamis, 17 Maret 2011

Ma Icih Sang Teroris

Ma Icih.

Apakah dia cenayang atau optimalisator fungsi reproduksi pejantan? Bukan, Saudara-saudara.

Belakangan ini, Ma Icih lagi tenar banget sebagai salah satu oleh-oleh asal Bandung. Meski tidak substitusi, namun kehadirannya melengkapi teman-temannya yang duluan tenar ditenteng keluar Bandung oleh Homo Jakartaensis: pismol Kartika Sari, bronkus Amanda, batagor Riri, dll.

Secara substansi, Ma Icih itu adalah keripik pedas aja gitu. Dia adalah salah satu jenis makanan yang bikin ketagihan. Bukan tidak mungkin ia mengandung zat adiktif.

Soal gizi? Sangat diragukan. Tapi ini barang kampung yang menyerbu kota, terutama Jakarta - karena lebih dari 40% visitor Bandung adalah dari Jakarta-, punya efek merem-melek yang luar biasa. Banyak orang nangis bahkan tobat ketika mengkonsumsinya.

Sebentar....

Koq terdengar seperti teroris, ya? Dibuat di kampung -atau kota yang lebih kecil dari Jakarta- lalu masuk ke Jakarta dengan memberikan efek nangis, merem melek, dan ketagihan karena tidak cukup satu.

Jadi, Sang Teroris itu adalah Ma Icih. Demikianlah pengamatan saya atas aksi teror hari-hari terakhir ini di Jakarta.

Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar